Bisnis dan Ekonomi

Cara Kelola THR Supaya Tidak Boncos

April 10, 2020

Tunjangan hari raya adalah dana tambahan yang dibayarkan secara utuh pada saat dua minggu sebelum hari raya kepada pekerja. THR tidak hanya diberikan bagi kaum muslim saja. Umumnya para pekerja atau para penerima upah akan mendapatkan THR sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh pemerintah. Termasuk waktu pembagiannya pun diatur dan disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. 

Sayangnya tidak semua bisa mengelola THR agar tidak boncos. Kerap kali THR hanya dianggap sebagai tamu yang mampir. Ujung-ujungnya malah memanfaatkan pinjaman uang online. Lalu agar THR tidak hanya dianggap angin lalu, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar THR tidak boncos.

  1. Sisakan di awal untuk investasi atau dana darurat

Tidak hanya THR saja, tetapi kamu juga perlu untuk membiasakan langkah ini ketika mendapatkan uang tambahan. Pisahkan dana yang didapatkan setidaknya 60 sampai dengan 70 persen untuk kebutuhan utama. Maksudnya, jika mendapatkan THR, artinya dana tambahan tersebut benar-benar digunakan untuk tunjangan hari raya seperti kebutuhan pada saat hari raya seperti membeli kebutuhan pokok, makanan, pakaian, dan lain sebagainya.

Sementara sisanya bisa dialokasikan untuk beberapa hal seperti investasi, tabungan, asuransi, atau juga bisa ditambahkan untuk dana darurat yang disiapkan. Hal ini sangat penting apalagi bagi keluarga muda yang belum memiliki dana darurat.

  1. Sesuaikan penggunaan dengan rencana keuangan 

Kebutuhan bulanan menjelang lebaran umumnya sudah terpenuhi dengan biaya dari gaji yang didapatkan. Oleh karena itu, perketat anggaran yang ada saat menjelang lebaran. Apalagi di saat mendapatkan pendapatan tambahan, biasanya kita suka tidak bisa mengendalikan uang sehingga ada kemungkinan dihabiskan untuk dana yang belum direncanakan. 

  1. Catat pengeluaran saat Ramadan dan Lebaran

Agar tidak boncos, upayakan untuk menuliskan apa saja rencana pengeluaran saat tunjangan hari raya. Setiap pengeluaran harus dicatat agar benar-benar ketahuan apa saja dana yang sudah dikeluarkan. Umumnya dana THR tidak pernah tercatat pengeluarannya secara benar, sehingga banyak yang merasa THR hanya lewat saja.

  1. Buatlah prioritas barang yang akan dibeli

Sebelum memasuki bulan puasa, buatlah daftar prioritas pengeluaran. Misalnya seperti zakat, sedekah, THR untuk asisten rumah tangga, dana tambahan untuk hari raya, hingga dana-dana lainnya yang memang sudah menjadi prioritas bagi keluarga saat merayakan hari raya. Dengan begitu penggunaan dana THR pun jadi lebih terukur dan efisien.

  1. Boleh berutang asalkan…

Kadang-kadang ada saja kebutuhan lebaran yang di luar perkiraan dan perencanaan. Misalnya seperti kendaraan butuh perawatan karena akan digunakan untuk mudik hingga mengalokasikan dana untuk penitipan binatang peliharaan selama ditinggalkan atau dana-dana tidak terduga lainnya. 

Dengan adanya pengeluaran yang belum dianggarkan seperti itu, bisa saja anggaran untuk lebaran bisa jadi membengkak. Dalam kondisi demikian bisa saja kamu mengandalkan pinjaman uang online dikala THR tidak mencukupi. Tapi, tetap harus dibatasi untuk kebutuhan penting saja. Terlebih, pinjaman yang diajukan tidak boleh lebih dari 30 persen pendapatan.

Untuk bisa mendapatkannya, kamu bisa mengajukan pinjaman secara online dengan menggunakan aplikasi seperti Kredivo. Kredivo sudah terdaftar dan berada di dalam pengawasan OJK. Sehingga lebih tepercaya bagi calon nasabah.

Kredivo memberikan kredit limit hingga Rp30 juta dengan bunga 2.95% per bulan. Ada dua pilihan pinjaman yaitu pinjaman mini dan pinjaman jumbo. Keduanya dapat dicicil dengan tenor 3 dan 6 bulan. Kamu bisa mengajukan pinjaman langsung dari aplikasi yang dapat diunduh dari Google Play Store maupun App Store dengan sangat mudah. 

No Comments

Leave a Reply